Tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Alex Noerdin dan Nono Sampono, memberikan daftar juru kampanye (Jurkam) pada Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Sebanyak 206 orang didaftarkan sebagai Jurkam pada kampanye yang akan berlangsung 24 Juni 2012. Dari daftar Jurkam yang didaftarkan, Senin (11/6/2012), terdapat sejumlah tokoh nasional. Berikut nama-nama beberapa tokoh yang akan menjadi Jurkam Alex-Nono:
1. Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golkar)
2. Agung Laksono (Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat)
3. Harvei Malaiholo, penyanyi
4. Nurul Arifin (Anggota komisi II DPR dari fraksi Golkar)
5. Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten)
6. Suryadharma Ali (Menteri Agama, Ketua Umum PPP)
7. Ridwan Saidi (Budayawan Betawi)
8. Priyo Budi Santoso (Wakil Ketua DPR RI)
9. Priya Ramadhani (Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar DKI Jakarta)
10. Akbar tandjung, (Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar)
11. Basofi Sudirman (Mantan Gubernur Jawa Timur)
12. Eliza Alex Noerdin (Istri Alex Noerdin)
13. Eros Djarot (Budayawan)
14. Bambang soesatyo (Anggota Komisi III DPR dari fraksi Golkar)
15. Fadel Muhammad (Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan)
16. Idrus Marham (Sekjend DPP Golkar)
17. Suharso Monoarfa (Mantan Menteri Perumahan Rakyat)
18. Zarkasih Noor (mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah)
(ugo)
nasional
All posts tagged nasional
Film garapan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), masuk dalam nominasi festival film Bandung. Rencananya pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 12 Mei 2012 mendatang.
Pada tahun 2011, film yang diluncurkan bertepatan dengan pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang lalu pernah meraih piala Citra.
Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, yang dihubungi melalui handphonenya, Senin (23/4/2012), penghargaan untuk film Pengejar Angin sebagai bentuk dukungan bagi kemajuan perfilman nasional.
“Saya berharap ke depan Indonesia akan mampu menjadi tuan rumah untuk film nasional di negeri sendiri, terutama film dari daerah dengan tampilan yang lebih berkualitas,” ujar Alex Noerdin.
Alex Noerdin menuturkan, selama ini banyak budaya dan kearifan lokal Sumsel yang belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, ke depan akan dipacu oleh pemerintah daerah guna menghasilkan karya-karya seni yang berkualitas.
“Banyak yang bertanya lokasi Shuting film ini, karena selama ini belum pernah terekspos lokasi wisata di Semendo, Lahat. Untuk itu, kita akan terus berkarya agar potensi wisata Sumsel banyak dikenal melalui film,” tegas Alex.
Dikatakan Alex, film yang telah diputar di seluruh bioskop di Indonesia itu, dari segi penonton memang masih di bawah target. Tetapi respon terhadap film ini sangat tinggi. “Selera penonto berbeda-beda, ada yang senang film nasional, tapi ada yang senang film asing. Sehingga jumlah penonton di bioskop bukan menjadi ukuran,” tegas calon Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebagai mana diketahui, film Pengejar Angin yang disutradarai Hanung Bramantyo, menceritakan tentang seorang anak bajing loncat (perampok) bernama Daputa, yang berkeinginan kuat menjadi atlet pelari terbaik. Keinginan Dapunta tersebut ditentang oleh Ayahnya (Mathias Muchus). Tetapi berkat keyakinannya yang tinggi, Dapunta berhasil membuktikan diri sebagai atlet terbaik hingga menjuarai SEA Games.
Film yang mengambil shooting di lokasi perkebunan Kopi Kabupaten Lahat dan komplek Jakabaring Sport City Palembang, telah menjadi film pertama yang danai oleh pemerintah provinsi Sumsel. (NS)
H Alex Noerdin selaku Gubernur Sumsel Selasa (24/4) bersama kepala dinas Perhubungan komunikasi dan informasi provinsi sumsel Ir H Sarimuda MT membagikan 2300 helm yang sudah memiliki segel SNI ( Standard Nasional Indonesia) kepada masyarakat yang ada di sumatra selatan. ”acara ini murni adalah ide dari Bapak gubernur sumatra selatan bapak H Alex noerdin dengan tujuan masyarakat sadar dan bersedia menegakan disiplin tingkat nasional dan safety ridding dalam berkendara khususnya di provinsi sumatra selatan” ujar Sarimuda di hadapan awak media.
Ditambahkan oleh sarimuda, saat ini memang Berdisiplin lalu lintas di kalangan masyarakat memang harus lebih ditingkatkan, masih banyak masyarakat yang kurang menyadari manfaat dari disiplin dalam berkendara serta berkendara aman itu sendiri. kemacetan yang terjadi di jalan raya banyak juga dipengaruhi oleh ketidak disiplinan masyarakat di jalan.
Meskipun acara pembagian helm SNI ini berlangsung hujan rintik sejak pagi hari, tidak sedikitpun mengurangi semangat dari gubernur serta kadishubkominfo dalam menjalankan program pembagian helm ini. Bahkan disaat membagikan helm kepada pengendara motor yang ada di jalan gubernur sempat berpesan langsung langsung kepada penerima Helm tersebut ” pak helm bapak ini tidak standard, kalau terjadi apa – apa bisa bahaya” ujar Gubernur Sumsel H Alex Noerdin pada saat acara berlangsung.
Selanjutnya kepada Wartawan Gubernur H alex Noerdin mengatakan“ Banyak masyarakat yang menggunakan helm namun umumnya masih banyak yang tidak standard terkadang helm yang digunakan hanya helm koboi yang tidak ada logo SNI” ujar Gubernur sumsel yang penuh prestasi ini. Lebih lanjut beliau menuturkan, penggunaan helm yang tidak standard akan sangat berbahaya jika terjadi benturan, mudah – mudahan setelah adanya acara ini ke sadaran ke depannya akan semakin baik lagi, tidak ada lagi yang bermotor dengan cara tidak aman.
Selain berharap kepada masyarakat agar ke depannya lebih baik lagi dalam berkendara serta lebih menjaga keamanan, terakhir Gubernur sumsel juga tidak lupa untuk mengajak bupati dan walikota yang ada di sumsel untuk menggalakan hal yang sama yang digalakan oleh pemeritah provinsi sumsel di daerah merak masing – masing
Film Pengejar Angin yang mengambil setting keindahan alam Sumatera Selatan kembali mendapatkan penghargaan dari insan perfilman di tanah air. Setelah meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2011 lalu, kali ini film yang digarap oleh Pemprov Sumsel bekerjasama dengan Putaar Production ini meraih nominasi terbanyak pada Festival Film Bandung, 12 Mei mendatang.
Sutradara Pengejar Angin, Hanung Bramantyo menjelaskan kesuksesan film yang dibesutnya tersebut berkat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Sumsel. “Apresiasi dan penghargaan juga kami berikan kepada bapak Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin. Jarang ada pejabat atau pimpinan yang memeliki kepedulian untuk membuat sebuah produk kebudayaan,” ungkapnya di Jakarta (23/4).
Hanung menjelaskan sejauh ini respon masyarakat terhadap film Pengejar Angin sangatlah tinggi. “Memang untuk di kelas cinema 21 belum sesuai harapan kami, tapi yang cukup mengagetkan kani adalah antusias masyarakat di bioskop-bioskop rakyat dan justru di luar Sumsel,” ujarnya.
Film yang juga dibuat untuk menyambut pelaksanaan SEA Games XXVI lalu ini dinilai berhasil mematahkan anggapan bahwa film yang menggunakan bahasa daerah tidak bisa bersaing. “Kami memutarnya di Blora, Temanggung, Brebes dan berbarengan dengan film Tendangan Dari Langit. Pengejar Angin mendapatkan respon yang lebih baik. Padahal selama ini ada kekhawatiram film yang tidak menggunakan bahasa Indonesia atau Jakarta tidak mungkin laku,” urainya.
Dalam waktu dekat pihaknya juga sudah mendapatkan permintaan dari daerah lainnya seperti Bangka dan Kepri agar film Pengejar Angin juga dapat diputar secara massal.
Kesuksesan film Pengejar Angin juga membuat dirinya tertantang untuk kembali membuat film daerah yang berlatar belakang kebudayaan Sumsel. “Semua orang tahu bahwa Sumsel merupakan pusat salah satu kerajaan besar di Indonesia yakni Sriwijaya. Sekarang kami masih mengadakan riset dan penelitian, namun bentuknya nanti adalah film kolosal dan kembali melibatkan masyarakat Sumsel,” bebernya.
Jika saat pembuatan film Pengejar Angin pihaknya masih menggunakan separuh tenaga profesional dari Jakarta, maka di film kedua nanti porsi untuk seniman daerah Sumsel akan lebih diperbanyak. “Dalam waktu dekat kami akan berkumpul dengan seniman Sumsel untuk membahas persiapan film ini, kami juga akan melibatkan sanggar-sanggar serta teater di Sumsel,” pungkasnya.
Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin menyambut baik keberhasilan film Pengejar Angin dan menyatakan dukungannya untuk kemajuan film nasional. “Saya berharap film Indonesia mampu menjadi tuan rumah su negeri sendiri. Tentunya film yang ditampilkan haruslah berkualitas,” jelas Alex. Calon Gubernur DKI dari partai Golkar ini menjelaskan dirinya sengaja meminta Hanung Bramantyo untuk membuat sebuah film yang menonjolkan kebudayaan Sumsel dan berisi kearifan lokal. “Piala Citra yang sudah diraih semoga menjadi pemacu bagi kami untuk terus menghasilkan karya seni yang berkualitas. Banyak yang bertanya dimana lokasi film tersebut, karena memang sangat indah namun memang belum pernah terekspos secara maksimal, lokasinya di Semendo Lahat yang memang jarang dikunjungi wisatawan, saya berharap di film-film berikutnya potensi wisata Sumsel yang lainnya juga mampu diperkenalkan,” harapnya.
Mathias Muchus yang meraih penghargaan Piala Citra untuk kategori pemeran pembantu pria terbaik dalan Festival Film Indonesia 2011 mengaku masyarakat Sumsel-lah yang berhak mendapatkan gelar bergengsi tersebut. ” Piala Citra ini lebih layak diterima oleh bapak Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, seorang figur pejabat yang bersih, tanpa basa-basi dan sangat peduli serta mengerti bahwa seni dan kebudayaan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari,” pujinya